Setelah sebuah symbol yang berbentuk lingkaran dengan ukuran yang besar dan belum teridentifikasi. Sebelumnya, banyak orang yang mengira bahwa symbol tersebut adalah jejak UFO. Tapi banyak juga yang tidak percaya begitu saja dan menegaskan bahwa symbol itu merupakan buatan manusia, dan biasa disebut “Crop Circle”.Crop circle tidak hanya terjadi di Bantul ataupun Yogyakarta, akan tetapi di belahan dunia lainpun hal ini lebih familiar. Tentang hal ini belum ditemukan bukti ilmiah yang bisa membenarkan cerita-cerita mengenai hal tersebut. Sering kali fenomena “Crop circle” sering kali diikuti dengan cerita-cerita yang di ada-adakan, atau disebut juga “hoax”. Mereka yang memiliki kesadaran penuh meyakini bahwa “Crop circle merupakan buatan manusia.
Beda lagi dengan cerita yang muncul di Yogyakarta, masyarakat setempat sempat heboh dengan cerita tentang “crop circle” yang dihubung-hubungkan dengan keberadaan UFO. Dalam laporan BBC tertuliskan “Mengembangkan cerita bohong dengan tujuan mengambil untung dari sebuah fenomena, atau untuk mendapatkan publisilitas bagi mereka sendiri”.
Menyangkut tentang fenomena “Crop circle”, banyak di ulas di laman British Broadcasting Corporation (BBC). Baik dari cara pembuatan nya, hingga kode etik pembuatan “crop circle”. Di Laman tersebut dijelaskan, “Crop circle” adalah gerakan yang terinspirasi pada kejadian pada abad ke-17. Saat itu, tepatnya pada 12 Agustus 1678, sebuah Koran di Hertforshire, Inggris, memberitahukan tumbangnya sejumlah pohon pada sebidang lahan, sehingga membentuk pola lingkaran.
Sumber:suaramerdeka.com
Beda lagi dengan cerita yang muncul di Yogyakarta, masyarakat setempat sempat heboh dengan cerita tentang “crop circle” yang dihubung-hubungkan dengan keberadaan UFO. Dalam laporan BBC tertuliskan “Mengembangkan cerita bohong dengan tujuan mengambil untung dari sebuah fenomena, atau untuk mendapatkan publisilitas bagi mereka sendiri”.
Menyangkut tentang fenomena “Crop circle”, banyak di ulas di laman British Broadcasting Corporation (BBC). Baik dari cara pembuatan nya, hingga kode etik pembuatan “crop circle”. Di Laman tersebut dijelaskan, “Crop circle” adalah gerakan yang terinspirasi pada kejadian pada abad ke-17. Saat itu, tepatnya pada 12 Agustus 1678, sebuah Koran di Hertforshire, Inggris, memberitahukan tumbangnya sejumlah pohon pada sebidang lahan, sehingga membentuk pola lingkaran.
Sumber:suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar